Pakde paijo mengalami kecelakaan berat yang dialaminya sekitar 2tahunan yang lalu. Setelah kecelakaan itu pakde paijo mengalami lumpuh total pada tubuh bagian bawah termasuk kakinya juga lumpuh. Dengan keadaan 2kakinya yang lumpuh pakde paijo sangat sedih karena pakde paio mempunyai hobi olahraga futsal, tapi kesedihan pakde paijo tidak berlangsung lama setelah dia mengikuti eksperimen baru untuk kesembuhan kelumpuhannya. Paijo diikutsertakan dalam penelitian terakhir oleh tim peneliti gabungan dari University of Louisville, University of California at Los Angeles (UCLA) dan Pavlov Institute of Physiology, Rusia.
Prosedurnya dimulai dengan menanamkan sebuah alat yang panjangnya sekitar 17cm , dalam alat itu terdapat 17 elektroda yang dipasang dibagian punggung paijo. Para team medis juga memasang 2 elektroda pada bagian kakinya. Ketika dilakukan uji coba dengan sinyal remote control ternyata alat itu dapat merangsang sistem saraf saraf tulang belakang pada bagian bawah secara langsung, lalu mengirimkan sinyal kejut ke saraf di kaki agar bergerak, sama persis seperti ketika otak mengirimkan sinyal untuk memerintah gerakan tertentu. kemudian jari kaki paijo juga dipasangi sebuah cincin elektroda yang dihubungkan dengan semacam kabel. Kemudian paijo diminta untuk menarik kabel tersebut dengan jari kakinya. Selama 1,5 jam, peneliti mencoba berbagai kekuatan tegangan, namun paijo tetap saja tidak bergerak. Hingga pada akhirnya salah satu ahli saraf yang terlibat dalam eksperimen ini meminta agar tegangan listrik yang 'dialirkan' ke saraf tulang belakang ditambahkan.
Sungguh ajaib tak disangka dan tak dinyana dengan bertambahnya tegangan dapat membuat jari kaki paijo bergerak dan paijo mulai dapat menggerakkan jari jari kakinya. Ketika tegangan dinaikkan lagi paijo dapat menekuk salah satu lututnya dan dapat mengangkat salah satu kakinya. sungguh senangnya pakde paijo yang semula sudah putus asa sekarang menjadi bersemangat dan bahagia mengikuti eksperimen untuk kesembuhan lumpuhnya. Awalnya paijo ragu dengan eksperimen ini tapi setelah dicoba paijo sangat terkejut dan bahagia dengan kemajuan perkembangannya untuk sembuh dari lumpuh.
Para peneliti mengaku butuh waktu hingga 30 tahun untuk mengembangkan metode baru ini. Metode baru ini memanfaatkan terapi kejut dengan listrik untuk merangsang saraf tulang belakang pasien yang rusak agar ia bisa berfungsi lagi seperti sediakala. Rangsangan listrik sengaja dibuat untuk digunakan oleh peneliti karena dianggap menyerupai dengan sinyal yang dikirim dari otak ke serabut saraf di sekujur tubuh. Menurut mereka, bila distimulasi sedikit-sedikit seperti dalam percobaan ini, maka saraf tulang belakang yang sudah rusak lama-kelamaan akan mengalami peremajaan dan belajar untuk mengendalikan anggota tubuhnya lagi. Sehingga pada akhirnya pasien dapat bergerak sembuh dari lumpuh, termasuk mengontrol pergerakan bagian tubuhnya. Selain paijo, ada 5 pria yang sebelumnya juga lumpuh total karena kecelakaan juga merasakan kesembuhan yang sama, menggerakkan kedua kakinya untuk pertama kali berkat eksperimen ini. Bahkan menurut peneliti, tak hanya bisa bergerak, kelima partisipan juga mengalami peningkatan tekanan darah, massa otot, dan lebih positif dalam menjalani hidupnya. "Bahkan metode ini bermanfaat bagi mereka yang telah lumpuh selama bertahun-tahun," imbuh Claudia Angeli dari Kentucky Spinal Cord Injury Research Center, University of Louisville. Rencananya, tahun ini peneliti akan merekruit tujuh pasien lagi yang mengalami kerusakan saraf tulang belakang untuk memastikan sejauh mana efektivitas metode baru yang mereka kembangkan. Kapan metode penyembuhan yang seperti ini dilakukan di indonesia? dan apakah pengobatan lumpuh dapat diklaim dengan bpjs kita belum tahu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar