Angiography adalah satu cara visualisasi untuk mendiagnosa kelainan pada pembuluh darah seluruh tubuh. Teknik Subtraksi pada foto menjadi dasar perkembangan ilmu Angiography melalui proses X-Ray.
Pada teknik subtraksi terdapat sepasang citra, yakni citra mask didapat sebelum media kontras disuntikkan ke pembuluh darah dan citra live didapat setelah media kontras disuntikkan ke pembuluh darah. Selanjutnya, dlakukan proses subtraksi kedua citra tersebut. Idealnya hasil subtraksi yang hanya menunjukkan area pembuluh darah. Tetapi pada pelaksanaannya terdapat noise yang disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain berasal dari peralatan dan gerakan tubuh pasien, yang mengurangi kualitas hasil subtraksi. Pada penelitian ini, ditambahkan tahap registrasi sebelum subtraksi untuk mencari bentuk korespondensi antara citra mask dan citra live.
Registrasi diharapkan dapat menemukan korespondensi citra mask dan citra live, sehingga dapat mengurangi noise. Berdasarkan hasil penelitian, citra hasil subtraksi setelah registrasi lebih baik daripada citra hasil subtraksi tanpa registrasi.
Coronary angiography adalah suatu prosedur sinar-x (X-Ray) untuk memeriksa pembuluh darah arteri jantung (coronary artery/artery koroner) dengan kamera khusus untuk melihat apakah pembuluh darah koroner mengalami penyempitan atau penyumbatan. Prosedur ini ini merupakan suatu prosedur yang penting bila dokter menduga atau mengetahui menderita penyakit jantung koroner. Untuk dapat melihat arteri koroner diperlukan suatu zat yang dinamakan zat kontras yang disuntikan melalui selang kecil yang disebut kateter, kemudian dimasukan melalui arteri yang besar melaui pergelangan tangan atau selangkangan.Dokter yang melakukan prosedur ini, dengan hanya melakukan pembiusan lokal, akan memasukkan sebuah selang plastik penjang dan tipis ke dalam sebuah pembuluh darah arteri di lipat paha atau tangan. Selang yang tipis dan fleksible ini disebut kateter, sehinga prosedur tersebut juga sering dikenal sebagai Kateterisasi Jantung.
Arteri koroner adalah pembuluh darah yang berfungsi untuk mensuplai darah ke otot jantung karena pada hasil foto dada dengan X-ray (roentgen) jantung tidak akan terliat dengan jelas, terlihat secara samara (silhouette) dan arteri koroner tidak terlihat sama sekali.
Tujuan Pemeriksaan
Terjadinya penyempitan pada arteri koroner yang disebut atherosclerosis disebabkan oleh penimbunan cholesterol dan zat-zat (substansi) lain atau kepada pasien polysitemia pada dinding arteri.
Proses penyempitan yang terus menerus menyebabkan suplai darah ke otot jantung menjadi berkurang. Kondisi ini biasanya menyebabkan nyeri dada atau yang biasa disebut angina pectoris yang dirasakan pada saat aktifitas atau stres, terkadang dapat juga terjaadi gejala sesak napas, denyut jantung tidak teratur dan mudah lelah.
Pada saat pembuluh darah tiba-tiba tersumbat total, maka terjadilah peristiwa yang disebut serangan jantung mendadak. Serangan Jantung (infark miokardial) adalah suatu keadaan dimana secara tiba-tiba terjadi pembatasan atau pemutusan aliran darah ke jantung, yang menyebabkan otot jantung (miokardium) mati karena kekurangan oksigen.
Ilustrasi menunjukkan arteri normal dengan aliran darah normal dan arteri yang mengandung penumpukan plak.
Coronary angiography dilakukan untuk mengetahui seberapa besar penyempitan atau sumbatan yang terjadi pada arteri koroner. (dari berbagai sumber)